Powered By Blogger

Kamis, 08 Desember 2016

hikayat4crew

TUGAS KELOMPOK
BAHASA INDONESIA
MAKALAH HIKAYAT SI MISKIN




KELOMPOK : 4
                   1. Aneke Reliza S                 (05)
                   2. Fahmy Aminuddin S        (13)
                   3. Hasto Yuwono                  (16)
                   4. Nefribia Mulia Fatika       (22)
                   5. Shaquille Alkautsar          (30)
                   6. Vika Adistya Putri            (35)



SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 BLORA
Tahun Ajaran 2016/2017
Jalan Tentara Pelajar 21 Blora, Jawa Tengah











Judul dari Hikayat

     Judul dari hikayat yang akan dibahas dalam makalah ini adalah Si Miskin.
Cerita Hikayat
          Hikayat tersebut menceritakan ada seorang lelaki miskin. Ia ingin mencari makanan tetapi pada saat dia mencari makan dia diusir oleh raja dan penduduk sekitar. Dia diusir dan lempari batu dengan kayu sampai berdarah-darah. Pada suatu hari istinya sedang hamil dan istrinya menginginkan buah mempelam yang berada didalam taman raja. Lalu si Miskin itu mencarinya di pasar. Sesampai di pasar si Miskin itu meminta kepada tukang buah sambil memohon-mohon. Lalu penjual itu memberikan buah mempelam dan barang-barang lainnya. Lalu si Miskin itu langsung memberikannya kepada istrinya. Tetapi istrinya tidak mau memakan buah mempelan itu karena buah itu bukan dari taman raja. Si miskin itu langsung pergi ke istana dan memohon kepada raja supaya raja mau memberikannya. Akhirnya raja memberikannya lalu si Miskin langsung memberikan kepada istrinya. Istrinya langsung memakanya. Setelah itu istrinya meminta buah nanas yang berada di taman raja. Si Miskin pun kembali lagi ke istana  dan memintah kepada raja dan raja memberikannya. Si Miskin pun langsung memberikan kepada istrinya. Setelah beberapa bulan akhirnya istri si Miskin melahirkan seorang anak laki-laki yang dia beri nama Markoromah yang berarti anak di dalam kesukaran. Setelah itu si Miskin menggali tanah hendak mendirikan tiang teratak itu. Maka tergalilah sebuah telaju yang berisi emas.









BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
    Hikayat si miskin adalah sebuah hikayat yang menceritakan sepasang suami istri yang menjalani kehidupannya dengan penuh perjuangan. Terdapatlah dalam sebuah negeri yang disinggahi oleh sepasang suami istri tersebut, seorang raja yang sangat agung yang memerintah negeri tersebut. Dalam negeri tersebut, dimulailah perjalanan kehidupan sepasang suami istri tersebut.
     Hikayat si miskin adalah salah satu hikayat lama melayu, yang mana pada generasi saat ini sudah jarang sekali yang peduli, jangankan peduli mengetahui saja barangkali tidak ada.
      Berkaitan dengan hal ini, kami selaku generasi bangsa ingin memperkenalkan salah satu dari hikayat lama, diharapkan generasi saat ini dapat peduli terhadap salah satu bentuk karya sastra lama.
       Kami memilih hikayat si miskin berdasarkan ketentuan pemilihan judul yang telah diberikan oleh guru pembimbing kami yaitu bapak Titis Purbo Utomo, S.Pd

B.   Rumusan Masalah
1.     Bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat si miskin?
2.     Apa saja karakteristik yang terdapat dalam hikayat si miskin?
3.     Apa saja konjungsi yang terdapat pada hikayat si miskin?
4.     Apa saja jenis majas yang terdapat dalam hikayat tersebut?
C.   Tujuan
1.     Mengangkat nilai-nilai karya sastra lama
2.     Memahami bahasa melayu
3.     Memperkenalkan karya sastra lama kepada generasi masa kini
D.   Manfaat
1.     Menambah pengetahuan mengenai hikayat
2.     Mengetahui nilai-nilai kehidupan dari hikayat yang disampaikan
3.     Mengetahui unsur kebahasaan hikayat
4.     Mengetahui karakteristik hikayat
5.     Mengetahui jenis jenis majas yang terdapat dalam hikayat
6.     Mengetahui jenis konjungsi yang terdapat dalam hikayat








BAB II
PEMBAHASAN


A. Karakteristik dari hikayat tersebut
a.     Kemustahilan
Kemustahan
Kutipan teks
Tergalilah sebuah telaju yang bersar berisi emas ketika hendak mendirikan traktak
Hatta, maka dengan takdir ALLAH Swt. Menganugrahi kepada hambanya. Maka si Miskin pun menggalilah tanah hendak berbuat tempatnya tiga bernak itu. Maka digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu. Maka tergalilah kepada sebuat telaju yang  besar berisi emas terlalu banyak. Maka isterinya pun datanglah melihat emas itu. Seraya berkata keada suaminya, “Apapun akan emas ini sampai kepada anak cucu kita sekalipun tiada habis buat belanja.


b.     Kesaktian
Dalam hikayat tersebut tidak ada kesaktian yang dimiliki oleh tokoh.
c.      Anonim
Tidak diketahui pengarangnya
d.     Istana Sentris
Tidak disebutkan

            1.     Majas
a.     Majas antonomia
Si Miskin laki-bini dengan rupa kainnya seperti dimamh anjing itu berjalan mencari rezeki berkeliling di negeri antah berantah di bawah pemerintahan Maharaja Indera Dewa.

b.     Majas simile
-         Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya.
-         Maka menangislah ia berseru-seru sepanjang jalan itu dengan tersengat lapar dahaganya seperti matilah rasanya.
-         Maka terlalu belas hati sekalin orang pasar itu yang mendengar kata si Miskin. Seperti hancurlah rasa  hatinya.
-         Maka terlalulah sebal hati suaminya itu melihatkan akan kelakuan isterinya itu seperti orang yang hendak mati.

2.Konjungsi
-         Inilah hikayat orang dahulu kala sekali peristiwa Allah Swt menunjukan kekayaan-Nya kepada hamba-Nya.
-         Setelah dilihat oleh orang banyak, si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya.
-         Maka orang banyak itupun kembaliah. Maka haripun malam.
3.Nilai-nilai
1.Nilai Moral
  - Bersikap bijaksana dalam menghadapi segala hal di dalam hidup kita.
2.NilaiSosial
       -Tolong-menolong terhadap sesame dan pada orang yang membutuhkantanpa rasa pamrih.
                    -Berbagi untuk meringankan beban orang lain.
B. Amanat
Amanat yang terdapat dalam kutipan hikayat sebagai berikut.
1.     Janganlah menuduh orang dan menganiaya orang sebelum tahu persoalannya.
2.     Tetaplah jujur dan berlaku baik meskipun dalam keadaan tidak punya dan menderita.
3.     Berkasih sayanglah dengan saudara.
Pada hakekatnya manusia adalah anak Nabi Adam yang saling terikat dengan persaudaraan. Seharusnya kita harus saling menyayangi dan mengasihi, karena pada hakekatnya kita semua sama.
4.     Menghadapi cobaan dalam hidup dengan sabar dan  rendah hati.
Si Miskin telah membuktikannya bahwa dengan kesabaran dan rendah hati ia dapat menghadapi cobaan yang diberikan kepadanya. Ia juga membuktikan bahwa tuhan akan membalas segala kebaikan manusia.
5.     Seorangpemimpin yang baikadalahseorang yang adildanpemurah.
Dalam cerita ini, raja dapat dijadiakn panutan. Seorang pemimpin haruslah mengayomi rakyatnya. Sikapnya terhadap Si Miskin menunjkkan kebaikan hati sang raja. Sedangkan kebiasaannya berkumpul dengan rakyat dapat membuat jarak pemimpin dan rakyat menjadi lebih dekat.
6.     Jangan memandang seseorang dari tampak luarnya saja, tapi lihatlah ke dalam hatinya.
Sikap warga yang melempari dan memukuli Si Miskin menunjukkan bahwa manusia hanya memandang manusia lain dari fisik saja. Padahal ada kekuatan tersembunyi dari setiap fisik manusia. Kekuatan-kekuatan tersebut dimiliki setiap manusia seperti Si Miskin memiliki kekuatan dalam hal kesabaran dan rendah hati.
7.     Hendaknya kita dapat menolong sesama yang mengalami kesukaran.
Dalam konteks lain, sikap pedagang yang merasa iba kepada Si Miskin menunjukkan bahwa saling menolong dan gotong royong dapat memberikan ketenangan dalam kehidupan bermasyarakat. Karena mengetahui masalah Si Miskin, warga tidak perlu ribut ketika Si Miskin melewati kampungnya.







BAB III
PENUTUP
   A.   Simpulan
Teks Melayu yang secara tidak langsung mendidik pembaca untuk kritis terhadap isi dan makna bacaan. Sebagai sebuah teks, Hikayat Si Miskin dapat dianalisis dari segi kebahasaan dan non kebahasaan. Namun, diperlukan pemahaman khusus ketika membacanya. Hal ini disebabkan bahasa Melayu yang lama bertahan sedangkan bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.
Hikayat Si Miskin memberikan amanat bahwa sebagai seorang yang mengalami kesusahan diperlukan kesadaran untuk keluar dari kesesengsaraan tersebut dengan tetap menjaga kesabaran dan rendah hatinya. Selain itu timbal balik pemimpin dengan rakyatnya harus dijaga keharmonisannya untuk menjaga ketentraman sebuah negara.






Daftar Pustaka


     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar